Ilustrasi HIV Aids (foto : Goggle). |
HIV merupakan penyakit yang menyerang imun tubuh. Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS 2018, HIV kerap menyerang kaum pria. Lantas, apa saja ciri-ciri HIV pada pria?
HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi serta menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga pengidapnya kerap diserang oleh penyakit lain.
Umumnya, HIV ditularkan melalui hubungan seksual. Akan tetapi, HIV juga bisa menular melalui jarum suntik, transfusi darah, atau dari ibu yang positif HIV ke bayi selama persalinan.
"Ini terutama menyebar melalui seks, berbagi jarum suntik, transfusi darah, dan ibu ke bayi selama persalinan," kata Jennifer Veltman, MD, kepala penyakit menular di Loma Linda University Health, dikutip dari Healthline.
Ciri-ciri HIV pada Pria
Sebelum mengetahui ciri-ciri HIV pada pria, perlu dipahami bahwa HIV yang tidak diobati dapat berkembang melalui tiga tahap, yaitu:
Tahap 1: infeksi akut
Tahap 2: periode tanpa gejala (latensi klinis)
Tahap 3: infeksi lanjut
Ciri-ciri HIV pada Pria Tahap 1: Infeksi Akut (Acute Illness)
Tahap 1 HIV dapat dianggap sebagai tahap awal atau tahapan seseorang saat pertama kali tertular virus. Biasanya akan berlangsung sampai tubuh membuat antibodi terhadap virus.
Di antara 66 dan 80 persen pengidap di tahap 1 umumnya akan mengalami gejala seperti flu dalam waktu 2 hingga 4 minggu setelah penularan.
Menurut praktisi perawat doktoral Emily Rymland, spesialis HIV bersertifikat AAHIVS sekaligus manajer pengembangan klinis di Nurx, gejala mirip flu ini dapat mencakup:
*Demam
*Kelenjar bengkak
*Kelelahan
*Ruam tubuh
*Sakit tenggorokan
*Nyeri sendi
*Diare
*Sakit kepala
Adapun gejala lainnya, seperti:
*Sariawan di mulut
*Luka di alat kelamin
*Nyeri otot
*Mual
*Muntah
*Keringat malam
"Alasan HIV menyebabkan nyeri sendi dan otot adalah karena infeksi menyebabkan peradangan di tubuh," kata Rymland.
Gejala HIV umumnya dapat berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun, ada juga yang tidak mengalami gejala.
"Adalah umum bagi seseorang untuk tidak mengalami gejala yang akan membuat mereka mempertanyakan apakah mereka telah terpapar HIV atau tidak," jelas Rymland.
Ciri-ciri HIV pada Pria Tahap 2: Tahapan Tanpa Gejala (Latensi Klinis)
Tahapan ini dikenal juga sebagai tahap latensi klinis atau kurangnya gejala. Selama tahap ini, virus HIV akan berkembang biak di dalam tubuh dan mulai melemahkan sistem kekebalan.
Seseorang yang terinfeksi HIV pada tahap ini mungkin merasa sehat dan terlihat baik-baik saja. Begitu juga mereka dengan mudah bisa menularkan virus ke orang lain.
Ciri-ciri HIV pada Pria Tahapan 3: AIDS
Bila tidak ditangani dengan baik, HIV bisa berkembang menjadi kondisi kronis yang berpotensi mengancam nyawa, yaitu Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). AIDS sendiri merupakan perkembangan dari infeksi HIV stadium 3.
Adapun pengidapnya akan merasakan gejala, seperti:
*Mual
*Muntah
*Diare persisten
*Kelelahan kronis
*Penurunan berat badan yang cepat
*Batuk
*Sesak napas
*Demam berulang, menggigil, dan berkeringat di malam hari
*Ruam, luka, atau lesi di mulut atau hidung, pada alat kelamin, atau di bawah kulit
*Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau Leher
*Kehilangan memori, kebingungan, atau gangguan neurologis
"Ketika jumlah CD4 seseorang turun di bawah 200, saat itulah seseorang menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik seperti pneumocystis pneumonia," kata Rymland.
Jadi, untuk mengetahui ciri-ciri HIV pada pria umumnya harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk mendeteksi tahapan virus tersebut berkembang di dalam tubuh. Apabila seseorang termasuk kategori tahap 1, gejala HIV yang akan muncul dapat berupa flu, namun bisa juga tanpa gejala. Begitu juga dengan kategori tahap 2, umumnya tidak memicu gejala yang signifikan.
Sedangkan ciri-ciri HIV pada pria tahap tiga atau disebut AIDS, pengidap umumnya akan mengalami sejumlah gejala berupa mual, kelelahan, sesak napas, hingga demam seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Posting Komentar