ST pelaku pemotong alat kelamin pria selingkuhannya. (Foto/ist). |
PODIUMRAKYAT.COM | SIBOLGA
Polres Kota Sibolga, menetapkan ST (28), sebagai tersangka pelaku pemotongan alat kelamin, dalam kasus penganiayaan yang terjadi di salah satu motel, di Jalan Horas, Kelurahan Pancuran Pinang, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sabtu (25/2/2023) malam.
"Terduga pelaku ditetapkan penyidik Polres Sibolga sebagai tersangka. Pasal yang dipersangkakan 351 ayat 2 KUHPidana, dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara," ujar Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Dodi Nainggolan, Senin (27/2/2023).
Tersangka ST yang berhasil diwawancarai wartawan mengakui perbuatan yang telah dilakukannya. Ia menyebutkan telah menjalin hubungan gelap selama 7 bulan dengan korban.
"Kami kenal dari facebook. Dia minta pertemanan terus aku konfirmasi, lalu lanjut chattingan di WhatsApp," ungkap pelaku jujur.
Pelaku juga mengaku sering video call dengan korban, jauh sebelum kedua bertemu pertama kali di Kota Padang Sidempuan.
"Awal jumpa masih baik-baik saja. Kami juga pernah ke tempat kakak ku di Natal," urainya.
Seiring waktu, pelaku dan korban terus menjalin komunikasi, yang berlanjut bertemu di salah satu hotel di Padang Sidempuan. Saat itulah untuk pertama kali kedua pasangan selingkuh ini berhubungan badan.
"Kalau tidak salah awal bulan 10 tahun 2022," jelasnya.
Masih kata tersangka, awalnya ia tidak tau jika korban juga sudah memiliki keluarga. Pada saat berada di Kota Sibolga, ST baru tau dan berencana mengakhiri hubungan gelap mereka.
"Dia beristri dengan 3 anak," tukasnya.
Tidak terima hubungan mereka diakhiri, korban mengancam akan menyebarkan video mesum mereka berdua. Kesal bercampur takut, kalau video mesum mereka disebarkan sama pihak keluarganya, membuat tersangka gelap mata. Ia menganiaya korban dengan memotong alat kelamin korban hingga nyaris putus.
"Aku itu mau putus baik-baik, jangan ada dendam. Itu yang kubilang sama dia. Eh dia malah mengancam akan menyebarkan video mesum kami," ketusnya.
Dengan berkata lirih, wanita yang memiliki 4 orang anak ini mengaku rindu dengan keluarganya. Ia berkeyakinan jika keluarganya tidak mengetahui keberadaannya saat ini. Ia sering tidak bisa tidur di sel tahanan, karena memikirkan anak-anak dan permasalahan yang sedang ia hadapi.
"Saya harap mereka tahu saya disini. Aku tidak bisa disini tanpa tahu mereka aku seperti apa," lirihnya dengan mata berkaca-kaca.
Tersangka juga ikhlas dan akan menjali hukuman atas perbuatannya, sembari berjanji akan memperbaiki diri kedepannya.
"Untuk wanita, janganlah melakukan seperti yang saya lakukan, karena itu salah," tutupnya. [PRC]
Posting Komentar