Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan Kota Medan secara rutin melakukan Skrining TBC. Skrining TBC kali ini dipusatkan di UPT Puskesmas Helvetia. [PRC/Ist]
PODIUMRAKYAT.COM | MEDAN
Terlihat antusias masyarakat cukup tinggi mengikuti skrining TBC yang diadakan secara gratis tersebut. Dari sejak pagi, masyarakat sudah mengantre untuk memeriksakan kesehatan dirinya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri yang hadir langsung meninjau pelaksanaan skrining TBC tersebut mengatakan kegiatan ini diberinama Active Case Finding Tuberkulosis atau penemuan TBC secara aktif. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan penemuan kasus TBC agar dapat diobati dan tidak menularkan ke orang lain.
"penyakit menular ini kalau sudah kita temukan dan obati maka menjadi awal bagi kita untuk dapat mengendalikan penyakit tersebut, sebab apabila tidak ditemukan maka akan menjadi sumber penularan dimasyarakat" kata Pocut.
Lalu bagaimana cara menemukan penyakit TBC tersebut? Pocut menjelaskan harus melalui skrining atau pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang dinilai sangat beresiko tertular penyakit TBC.
"Maka dari itu yang hari ini kita undang adalah masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC yang telah di diagnosa, apakah itu keluarganya atau orang terdekat lainya," ujar Pocut.
Selain itu bilang Pocut lagi, masyarakat penderita komorbid seperti penyakit DM juga turut dilakukan pemeriksaan sebab mereka memiliki resiko tinggi tertular penyakit TBC. Tidak itu saja, Pocut juga menambahkan pasien yang memiliki penyakit yang dapat menurunkan imunitas tubuh seperti HIV AIDS juga turut diperiksa.
"Hari ini kita pastikan dia tertular penyakit TBC atau tidak, apabila pasien tersebut bergejala dapat diperiksa melalui dahak, namun apabila tidak bergejala harus diperiksa melalui rontgen, maka dari itu hari ini kita hadirkan mesin rontgen di Puskesmas Helvetia ini agar dapat maksimal memeriksa kesehatan masyarakat dan tentunya lebih dekat menjangkau masyarakat," jelas Pocut.
Bagi masyarakat yang dinyatakan tertular namun tidak bergejala, nantinya bilang Pocut akan diberikan obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
"Kita ingin menyelesaikan masalah ini sampai dengan ke akarnya, jadi sebelum bergejala namun sudah tertular wajib harus kita berikan TPT," pungkasnya seraya menambahkan sasaran pemeriksaan hari ini sebanyak 200 masyarakat. [PRC/Ril]
Sebagai langkah pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis (TBC) di masyarakat, Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan Kota Medan secara rutin melakukan Skrining TBC. Skrining TBC kali ini dipusatkan di UPT Puskesmas Helvetia, Sabtu (27/7/2024).
Terlihat antusias masyarakat cukup tinggi mengikuti skrining TBC yang diadakan secara gratis tersebut. Dari sejak pagi, masyarakat sudah mengantre untuk memeriksakan kesehatan dirinya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri yang hadir langsung meninjau pelaksanaan skrining TBC tersebut mengatakan kegiatan ini diberinama Active Case Finding Tuberkulosis atau penemuan TBC secara aktif. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan penemuan kasus TBC agar dapat diobati dan tidak menularkan ke orang lain.
"penyakit menular ini kalau sudah kita temukan dan obati maka menjadi awal bagi kita untuk dapat mengendalikan penyakit tersebut, sebab apabila tidak ditemukan maka akan menjadi sumber penularan dimasyarakat" kata Pocut.
Lalu bagaimana cara menemukan penyakit TBC tersebut? Pocut menjelaskan harus melalui skrining atau pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang dinilai sangat beresiko tertular penyakit TBC.
"Maka dari itu yang hari ini kita undang adalah masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC yang telah di diagnosa, apakah itu keluarganya atau orang terdekat lainya," ujar Pocut.
Selain itu bilang Pocut lagi, masyarakat penderita komorbid seperti penyakit DM juga turut dilakukan pemeriksaan sebab mereka memiliki resiko tinggi tertular penyakit TBC. Tidak itu saja, Pocut juga menambahkan pasien yang memiliki penyakit yang dapat menurunkan imunitas tubuh seperti HIV AIDS juga turut diperiksa.
"Hari ini kita pastikan dia tertular penyakit TBC atau tidak, apabila pasien tersebut bergejala dapat diperiksa melalui dahak, namun apabila tidak bergejala harus diperiksa melalui rontgen, maka dari itu hari ini kita hadirkan mesin rontgen di Puskesmas Helvetia ini agar dapat maksimal memeriksa kesehatan masyarakat dan tentunya lebih dekat menjangkau masyarakat," jelas Pocut.
Bagi masyarakat yang dinyatakan tertular namun tidak bergejala, nantinya bilang Pocut akan diberikan obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
"Kita ingin menyelesaikan masalah ini sampai dengan ke akarnya, jadi sebelum bergejala namun sudah tertular wajib harus kita berikan TPT," pungkasnya seraya menambahkan sasaran pemeriksaan hari ini sebanyak 200 masyarakat. [PRC/Ril]
Posting Komentar