Debat Publik Ketiga Pilkada Sumut, Edy: Rakyat Memerlukan Pimpinan yang Bersih dan Bisa Dipercaya


KPU Sumut kembali menggelar Debat Publik Kedua Pilkada Sumut dengan menghadirkan Cagubsu) dan Calon Cawagubsu nomor 01 Bobby-Surya dan Nomor 02 Edy-Hasan di Hotel Tiara Convention Center Medan, Rabu (13/11/2024) malam. [PRC/Ist]


PODIUMRAKYAT.COM | MEDAN 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut kembali menggelar Debat Publik Kedua Pilkada Sumut dengan menghadirkan Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) dan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagubsu) nomor 01 Bobby-Surya dan Nomor 02 Edy-Hasan di Hotel Tiara Convention Center Medan, Rabu (13/11/2024) malam.


Usai menyampaikan menyampaikan visi misinya Cagubsu Nomor 02 Edy menyampaikan pendapatan daerah Sumatera Utara di tahun 2023 sebesar 13,5 triliun dengan jumlah penduduk 16 juta di 33 Kabupaten dan Kota seperti pertanyaan yang disampaikan oleh moderator debat publik ketuga ini. 


"Upaya-upaya yang harus kita tekankan potensi wilayah yang ada di masing-masing Kabupaten ini yang harus kita optimalkan sesuai dengan kemampuan wilayah tersebut dan apa menjadi potensi di wilayah tersebut yang pastinya kita punya perkebunan, nanti dengan hadirnya kita sebagai pemimpin untuk membantu Pertanian, Peternakan, Perkebunan yang di Kabupaten dan Kota dengan potensi yang kita punya harus kita kembangkan," kata Cagubsu Nomor 02 Edy.


Kemudian yang kedua sambung Cagubsu Edy, operasi harus turun sehingga tengkulak-tengkulak di daerah itu bisa diatasi dan BUMD harus turun ke bawah serta ada Bank Sumut yang siap memfasilitasi memberikan kredit usaha rakyat (KUR) membantu rakyat-rakyat yang membutuhkan dalam mengembangkan potensi wilayahnya di daerah dan yang pasti adalah mereka memerlukan bimbingan dari pimpinan yang bersih dan bisa dipercaya oleh rakyat serta memegang teguh semua aturan, bukan pimpinan yang mudah mengatur-ngatur aturan," kata Edy lagi.


Menanggapi pernyataan paslon Nomor 2 Edy-Hasan, paslon Cagubsu nomor 01 Bobby menyebutkan tadi disampaikan tentang BUMD, BUMD menurut Bobby ada dua fungsi sebenarnya pertama adalah layanan kepada masyarakat contoh BUMD menangani adalah PDAM tirtanadi 80% lebih telah melayani masyarakat Kota Medan, namun hari ini yang dirasakan masyarakat Medan airnya Kadang hidup kadang tidak ataupun hidup tapi warnanya coklat tapi yang diminta dipastikan oleh masyarakat itu adalah Minta dibayar terus tiap bulan


"Kami memastikan layanan-layanan publik layanan masyarakat oleh yang dikelola BUMD akan kita kelola dengan baik memastikan layanannya dapat dirasakan oleh masyarakat baru apresiasi dari masyarakat akan bisa kita minta pembayarannya lalu tadi juga menyebutkan Bank Sumut, kami yakin Bank Sumut ini adalah salah satu BUMD yang luar biasa menyalurkan kredit seperti bank-bank lainnya dan kita janji ke depannya Bank Sumut tidak akan defisit," kata Bobby. 


Disisi debat tersebut Edy menanggapi kritik Bobby dengan menyampaikan kekurangan air adalah 24.000 kubik per detik tetapi saat ini bisa terjawab.


"Saya ulangi pengelolaan air saat itu 24.000 kubik liter per detik saat ini tinggal 17.000 liter per detik. Memang, selama 5 tahun kami kelola memang belum sempurna walaupun belum bisa menjawab kebutuhan permintaan rakyat kita, tapi berangsur membaik dan ada bantuan dari Kementrian dari PUPR untuk membangun instalasi-instalasi kita berjalan dengan baik untuk Bank Sumut tidak pernah defisit," jawab Edy menanggapi pertanyaan Bobby. [PRC]

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama